Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjadi bank syariah pertama di Indonesia yang menjadi penyedia layanan rekening dana nasabah (RDN) secara online.
Adapun RDN adalah rekening yang wajib dimiliki oleh nasabah perorangan maupun korporasi atau badan usaha untuk melakukan transaksi saham.
Direktur Retail Banking Anton Sukarna mengatakan bahwa BSI berhasil mendapatkan persetujuan resmi dari OJK pada 1 Desember 2023 untuk membuka layanan pembukaan RDN secara online.
“Dengan telah diterbitkannya perizinan RDN Online PT Bank Syariah Indonesia, tanggal 1 Desember 2023, maka hal ini menjadi sejarah baru di industri perbankan syariah di Tanah Air, mengingat BSI merupakan bank umum syariah pertama yang telah mendapatkan perizinan menyelenggarakan RDN Online,” kata Anton dalam keterangan resminya, Rabu (13/12/2023).
Pada tahap awal ini, BSI menjalin kerjasama dengan Mandiri Sekuritas sehingga masyarakat dapat melakukan pembukaan RDN secara online melalui link website Mandiri Sekuritas. Adapun target akuisisi tahap awal ini sebanyak lebih dari 97.000 rekening.
Anton mengungkapkan bahwa keberadaan RDN Online di industri perbankan syariah tidak hanya menciptakan kemudahan bagi nasabah, tetapi juga menciptakan peluang pertumbuhan bagi BSI. Ini adalah langkah strategis yang membuka pintu bagi BSI untuk memperkenalkan layanan baru dan memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.
“Dengan langkah ini kami berharap tidak hanya menjadi bank yang memfasilitasi aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal, tetapi kami dapat menangkap peluang bisnis di pasar modal syariah Indonesia,” ujar Anton.
Per September 2023, BSI menggalang dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 262,12 triliun. Sebanyak 59,63% di antaranya atau Rp 156,3 triliun merupakan dana murah atau current account savings account (CASA).
Bila dibandingkan dengan posisi awal tahun, CASA BSI menyusut 194 basis poin (bps). Bila dirinci, penurunan porsi dana murah bank disebabkan oleh pertumbuhan deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan giro dan tabungan.
Artikel Selanjutnya
BSI Kantongi Laba Semester I Rp 2,82 T, Naik 32%
(mkh/mkh)