JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan rencana besarnya untuk perusahaan pelat merah di sektor konstruksi. Kendati kondisi keuangan perseroan saat ini masih tertekan akibat beban utang dan permasalahan lainnya.
Menurut dia, perbaikan bisnis BUMN karya menjadi satu keharusan yang mendasar saat ini. Lantaran, pemegang saham berencana mendorong perusahaan melakukan investasi ke lini-lini bisnis yang strategis.
Karena itu perbaikan di sisi Good Corporate Governance (GCG), kepemimpinan, hingga aspek lain dalam satu sistem bisnis perusahaan harus dilakukan.
“Karya ini kita ada tiga opsi waktu itu, istilah BUMN karya yang sangat sehat, GCG bagus, leadership bagus, nanti akan investasi BUMN karya yang tentu perlu diperbaiki, sudah ada matriksnya silakan tanya, termasuk yang PPA juga,” ungkap Erick saat sesi diskusi di Kementerian BUMN, Selasa (19/12/2023).
Aspek lain yang juga diperbaiki di internal BUMN karya adalah soal pendanaan, salah satunya melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN). Selama ini perseroan kerap menggarap proyek jangka panjang, namun secara pendanaannya justru bersifat jangka pendek.
Soal ini, Erick juga menginginkan agar anggaran yang diperoleh perusahaan tidak disuntik lagi ke induk holding, namun langsung ke anak perusahaan yang ditunjuk mengerjakan project yang dimaksud.
“Ada juga yang istilahnya karena ini ada PMN, ada juga pendanaan dari perbankan, kita tidak mau lagi ke holding-nya, tapi langsung ke project-nya. supaya tadi pembayaran vendor gak muter-muter,” katanya.